Korupsi adalah musuh bersama (common enemy) bagi bangsa, dan fakta menunuukan tidak ada negara maju dengan tingkat korupsi yang tinggi. Korupsi dapat terjadi di semua sektor dan korupsi menciptakan ketidakadilan diantara generasi (intra generation) maupun antar generasi (inter generation).

Riset terkait dengan korupsi dan pengajaran anti korupsi dapat dilakukan oleh para akademisi dan mahasiswa dari berbagai bidang keilmuan.

Di UGM terdapat beberapa fakultas yang aktif melakukan kajian terkait dengan korupsi, antara lain Fakultas Hukum, Fakultas Psikologi dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB). Bahkan di Fakultas Teknik, beberapa dosen menjadi saksi ahli di berbagai pengadilan kasus korupsi.

Akademisi dan mahasiswa di FEB UGM memiliki rekam jejak yang panjang terkait dengan riset, pengajaran dan kegiatan anti korupsi:

  • Sejak 2008 para akademisi di FEB UGM mulai mengembangkan analisis ekonomika terhadap berbagai fenomena tindak pidana, khususnya korupsi dan pencucian uang.
  • Sejak 2009 diresmikan konsentrasi MSc in Crime Economics di program Magister Sains dan Doktor, FEB UGM.
  • Database korupsi, narkoba, illegal fishing, dan illegal logging dibangun sejak 2009 berdasarkan putusan MA yang diunggah di putusan.mahkamahagung.or.id
  • Sejak 2009, BEM FEB UGM menggelar acara tahunan Ekonomi Bebas Korupsi, yang menginisasi program Sekolah Anti Korupsi (SAK) sejak tahun 2009 hingga saat ini.
  • Pada periode 2011-2013 akademisi FEB UGM menjadi motor estimasi Biaya Sosial Korupsi, studi ini merupakan kerjasama dengan litbang KPK
  • Sejak 11 September 2013, didirikan GEMATI-UGM (Gerakan Masyarakat Akademis untuk Transpansi Indonesia). Para dosen UGM yang terlibat dalam gerakan ini aktif menggelar diskusi terkait dengan anti korupsi. Kegiatan-kegiatan GEMATI didanai oleh P2EB, FEB, UGM
  • Pada 10 Maret 2015 dicanangkan Prakarsa Bulaksumur Anti Korupsi yang didukung naskah akademik yang disusun oleh peneliti FEB UGM, diikuti launching situs MonitorKorupsi.net.
  • Situs MonitorKorupsi.net kemudian bertransformasi menjadi situs CegahKorupsi.feb.ugm.ac.id sejak 2016
  • Pada April 2016 para peneliti di Departemen Ilmu Ekonomi, FEB, UGM menyelesaikan database korupsi wave 4. Sejak wave 1-4 pendanaan pembangunan database dilakukan secara mandiri oleh para peneliti.
  • Pada Juni 2017 dideklarasikan UGM Berintegritas di Gedung Pusat UGM. Gerakan ini adalah komitmen para akademisi di UGM untuk menjunjung tinggi integritas dalam kegiatan sehari-hari. Gerakan ini juga merupakan dukungan terhadap KPK yang saat itu sedang mendapat tantangan berat ketika memproses hukum salah satu pejabat yang terlibat dalam kejahatan korupsi.
  • Pada September 2018, UGM Berintergitas menggelar diskusi terkait konsep Biaya Sosial Korupsi, di café DIgilip, Fisipol UGM. Pembicara pada diskusi itu adalah Prof. Maria Soemarjono, Prof. Eddy Hiarej dan Rimawan Pradiptyo, PhD. Diskusi lintas keilmuan ini mencari titik temu pengukuran dampak yang diakibatkan oleh korupsi.
  • Di saat pandemik, para dosen di Departemen Ilmu Ekonomi, FEB, UGM, memprakarsai pendirian gerakan kemanusiaan SONJO (Sambatan Jogja/ sonjo.id). SONJO sebagai gerakan kemanusiaan, fokus pada upaya membantu masyarakat rentan dan berisiko terkena dampak pandemic Covid-19 dan SONJO bekerja di tiga sektor: a) kesehatan, b) pendidikan, dan c) ekonomi. Keberhasilan SONJO terus membuat berbagai outcomes sejak pendiriannya 24 Maret 2020 sampai sekarang tidak terlepas dari fakta bahwa spirit hingga SOP gerakan ini dijiwai oleh semangat anti korupsi.
  • Pada 2020 Database Korupsi Wave 5 berhasil disusun secara lebih sistematis dengan dukungan pendanaan dari AIPJ. Database ini dibangun melalui sinergi antara peneliti di dari Departemen Ilmu Ekonomi, FEB, UGM dan para peneliti Departemen Ilmu Komputer, FMIPA, UGM.

Hingga saat ini, para peneliti di Departemen Ilmu Ekonomi FEB UGM terus giat melakukan penelitian dan pengajaran di bidang anti korupsi.